Header Ads

Mama-Ku Terbaring Di Atas Lumpur



Mama-ku tinggal di Kabuapaten Paniai, Papua Tengah. Pekerjaan bunda adalah petani ( berkebun ). Setiap pagi jam enam, mama sudah keluar. Entahlah! kemana engkau pergi? Mungkin ia menghilang menggunakan kedua kaki roda besinya untuk menempuh jarak yang sangat jauh itu. Pakaiannya tak cantik, namun jiwa dan wajahnya tak dapat dilupakan. Di sana tidak ada pasar yang bagus untuk bunda berjualan. Namun ia berjuang menjual jualannya di atas lumpur di pinggir jalan. Ketika hujan, panas matahari, dan polusi udara yang datang bertubi-tubi, dia tidak pernah pergi. Sehingga kesehatan sang pengasih, sangat terganggu. Penghasilan dalam sebulannya kurang lebih Rp. 500.000,-. Apakah cukup untuk kebutuhan pokok, kesehatan, biaya pendidikan bagi anak dan lainnya?
Ketika saya pergi ke pasar untuk mengamati situasi. Saya melangkah dari timur ke barat di tengah-tengah pasar Kabupaten Paniai yang tua itu. Ada ketidak-nyamanan yang terjadi di sana. Aku menatapi kiri-kanan jalan berlumpur. Mama-ku sedang terbaring sambil berkeringat di atas lumpur dan sampah. Di kanan tangannya menggengdong seorang anak berumur 3 tahun. Tidak lain ia adalah adik-ku. Namun aku mengabaikannya, bergegas kembali ke rumah.
Seketika matahari menghilang adalah tanda bahwa bunda harus kembali ke rumah dari tempat jualan yang  berlumpur itu. Saat sampai di rumah, mama berkata “aku sakit batuk”. Saya tidak punya obat, apalagi rumah sakit yang ada di kabupaten pun obatnya sangat tidak bergizi. Sangat jarang obat yang di berikan oleh dokter adalah solusi untuk mama sembuh, sehingga kesehatannya tak dapat diatasi. Namun sang bunda pergi dengan suara hentakan batuk di pagi hari. Aku bahkan tak peduli siapa dia yang pergi keluar dipagi hari dengan membawa noken empat yang selalu menggantung di kepalanya. Noken yang paling atas ibu mengisih adik yang berumur 3 tahun, yang ke-dua berisi sayur, yang ke-tiga berisi petatas, dan yang ke-empat adalah noken miliknya. Tetangga-ku adalah seorang dokter, tentu ia tahu mengatasi suara hentakan batuk itu. Namun ia mengabaikan ibu-ku. Aku menangis terbahak-bahak. Seketika itu pula dokter itu melewati aku. Namun ia tidak bertanya pada-ku bahwa “kenapa ibu Anda selalu bersuara hentakan dipagi buta?” Padahal ia bisa menjadi seorang dokter karena hasil dari air susu bunda.
Jika kesehatan bunda selalu buruk, apakah menjamin kehidupannya menjadi lebih baik dikemudian hari. Tentu tidak! Dan pemerintah bergerak untuk menggali solusi untuk mamaku tidak menjual di atas lumpur lagi. Tentunya pemerintah berpikir untuk mengembangkan; pasar-pasar yang tidak berprimitif, menjaga kebersihan kota, memperkuat pelayanan kesehatan dan lain-lain. Oleh karena itu, ada banyak cara atau solusi untuk mengurangi angka kemiskinan, pelayanan kesehatan, dan adapun cara-cara lainnya yang kita bisa menempuh:
a.       Pemerintah menyediakan pasar yang nyaman, yang berbentuk rumah
b.      Pemerintah mengadakan tempat penampungan barang-barang lokal seperti petatas, sayur-mayur, ikan, dan lainnya. Dan pemerintah dapat mencari tempat pemasarannya dengan mengadakan kerjasama antara perusahan-perusahan yang ada di Papua maupun luar Papua
c.       Pemerintah mengadakan tempat penanaman bibit sayur maupun petatas untuk memberdayakan sumber daya manusia
d.      Pemerintah membuat peraturan daerah tentang kendaraan yang berlebihan. Supaya mengurangi polusi udara yang tak sehat
e.      Menyadiakan lapangan kerja bagi masyarakat dan lai-lain
Dalam konteks ini, memang tidak membahas tentang bagaimana masyarakat memiliki lahan jual maupun beli, tetapi hal-hal yang sangat memperhatinkan terjadi karena kurangnya perhatian maupun dukungan dari pihak pemerintah daerah dalam berbagai bidang. Terutama dalam bidang kesehatan, maka pemerintah musti bergerak agar terjamin. Dengan tidak adanya perhatihan penuh dari pemerintah, sehingga ada berbagai masalah yang terus meningkat seperti:
a.       Makanan yang sudah busuk, namun dikonsumsi
b.      Kurangnya makanan yang bergizi bagi masyarakat
c.       Moral pendidikan yang kurang
d.      Banyak generasi muda yang masuk pada pergaulan seksualitas
e.      Banyaknya masyarakat yang terjung pada permainan Toto Gelap (Togel)
f.        Kurangnya pembentukan mentalitas pada generasi muda
g.       Dan ada banyak masalah yang tersembunyi dalam kehidupan masyarakat yang menghalangi kesehatan secara mentalitas maupun fisik
Jika kesehatan yang buruk, pergaulan tidak sehat, sumber daya manusia yang tidak memadai, moral pendidikan yang buruk, mentalitas yang tidak terbentuk, dan perekonomian yang masih primitif itu terus saja meningkat. Kapankah mama-ku akan sembuh, bangun dari pasar yang penuh lumpur, adik-ku berjalan sendiri, tangis-ku menjadi bahagia, dan masih banyak masalah yang tersembunyi di balik gunung gelap itu. Ketika orang tidak peduli tentang dirinya-sendirinya, maka orang-orang ini akan menjadi pandai kritik “kelas internasional”, maka adanya membaca situasi diri, keluarga, lingkungan, masyarakat sekitar menjadi sangat penting untuk dibahas. Agar dapat teratasi semua masalah di dalam diri masing-masing. Harapan penuh untuk mama-ku kembali sehat.


Written by: Yan Toupapa Tatogo

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.